DRUG & ADDICTION REHAB WITH Curcuma, Gotu kola, Sambiloto,Menirans
Simpan kode iklan disini.

Drug indeed many kinds (maspary themselves do not remember exactly). Maspary often hear is that marijuana and heroin hitherto maspary also have never seen what it actually looks like. He said if the drugs we consume so happy, happy, happy, etc. (essentially riches lah) .If the consequences thereof addiction very unwell. Body ache, headache and stomach nausea and feelings that are not substantially riches lah (withdrawal). So with drugs penginnya riches but if you stop so not riches.
Create a younger generation of farmers Indonesia "Say no to Drugs !!"
Those who already use or addiction, these herbal recipes from maspary at the Gate Farms to overcome drug addiction (withdrawal). This recipe is not haphazard but according to research from Prof. Dr. Suwijiyo Pramono, a lecturer at the Faculty of Pharmacy, University of Gadjah Mada also researched herbs for drug addicts.
Create a younger generation of farmers Indonesia "Say no to Drugs !!"
Those who already use or addiction, these herbal recipes from maspary at the Gate Farms to overcome drug addiction (withdrawal). This recipe is not haphazard but according to research from Prof. Dr. Suwijiyo Pramono, a lecturer at the Faculty of Pharmacy, University of Gadjah Mada also researched herbs for drug addicts.
Ingredients :
- Curcuma: 30 gr
- Gotu kola: 20 gr
- Sambiloto: 10 gr
- Meniran: 30 gr
- Sidaguri: 60 gr
how to make :
All the materials we wash
Boil 6 cups of water in a pan / skillet over low heat soil.
After approximately 3 cups stay shut
SOURCE : www.gerbangpertanian.com
Pengobatan pecandu narkoba yang mahal bisa disiasati dengan memanfaatkan temulawak (Curcuma xanthorrhiza) yang banyak terdapat di Indonesia. Pengobatan ini termasuk murah jika dibandingkan dengan pengobatan ultrarapid detox yang bisa mencapai kisaran Rp 20-40 juta, rapid detox Rp 4-10 juta, dan regular detox Rp 2-3 juta.
Pengobatan dengan temulawak hanya akan menghabiskan Rp 600.000 -1.000.000. Nominal ini pun masih bisa diminimalisir karena temulawak begitu melimpah di Indonesia. Temulawak bukan barang yang sulit ditemukan di sekitar kita.
Umum diketahui, temulawak biasa digunakan untuk hepatoprotektor, antiinflamasi, antikanker, antidiabetes, antimikroba, antidiare, pengobatan heoroid, serta penjaga stamina.
Senyawa kurkumin dan desmetoksikurkumin yang terdapat dalam temulawak, menurut penelitian, berkhasiat sebagai antioksidan yang mampu menetralkan racun dan radikal bebas polusi yang berbahaya seperti narkoba.
Dokter Ferdinand Rabain dari Interzone Treatment Center di Jakarta menawarkan resep teruji untuk mengatasi sakaw dengan ramuan alternatif berbahan dasar temulawak.
Pecandu yang ingin berhenti mengkonsumsi narkoba biasanya mengalami sakaw. Sakaw adalah saat-saat yang paling menegangkan bagi pecandu narkoba.
Gejala sakaw yang bisa dirasakan yaitu demam, hipertensi, gelisah, irritability, insomnia, keinginan untuk memakai narkoba lagi, menguap, hidung berair, mual, muntah, dan diare.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk obat alternative mengatasi sakaw ini yaitu 30 gram temulawak, 10 gram sabiloto (Andrographis paniculata), 60 gram sidaguri (Sida rhombifolia), dan 30 gram meniran (Phyllantus niruri). Bahan-bahan ini direbus dengan 3 gelas air untuk dijadikan 1 gelas. Sehari satu gelas secara rutin.
Jika pecandu narkoba tidak suka dengan rebusan temulawak, usul Dokter Ferdinand, maka ia bisa meminum temulawak yang sudah diekstrak sebanyak 2.000 mg perhari. - See more at: http://www.jaringnews.com/hidup-sehat/alternatif/514/Atasi-Sakaw-Dengan-Temulawak#sthash.FgyuUZPz.dpuf
Pengobatan dengan temulawak hanya akan menghabiskan Rp 600.000 -1.000.000. Nominal ini pun masih bisa diminimalisir karena temulawak begitu melimpah di Indonesia. Temulawak bukan barang yang sulit ditemukan di sekitar kita.
Umum diketahui, temulawak biasa digunakan untuk hepatoprotektor, antiinflamasi, antikanker, antidiabetes, antimikroba, antidiare, pengobatan heoroid, serta penjaga stamina.
Senyawa kurkumin dan desmetoksikurkumin yang terdapat dalam temulawak, menurut penelitian, berkhasiat sebagai antioksidan yang mampu menetralkan racun dan radikal bebas polusi yang berbahaya seperti narkoba.
Dokter Ferdinand Rabain dari Interzone Treatment Center di Jakarta menawarkan resep teruji untuk mengatasi sakaw dengan ramuan alternatif berbahan dasar temulawak.
Pecandu yang ingin berhenti mengkonsumsi narkoba biasanya mengalami sakaw. Sakaw adalah saat-saat yang paling menegangkan bagi pecandu narkoba.
Gejala sakaw yang bisa dirasakan yaitu demam, hipertensi, gelisah, irritability, insomnia, keinginan untuk memakai narkoba lagi, menguap, hidung berair, mual, muntah, dan diare.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk obat alternative mengatasi sakaw ini yaitu 30 gram temulawak, 10 gram sabiloto (Andrographis paniculata), 60 gram sidaguri (Sida rhombifolia), dan 30 gram meniran (Phyllantus niruri). Bahan-bahan ini direbus dengan 3 gelas air untuk dijadikan 1 gelas. Sehari satu gelas secara rutin.
Jika pecandu narkoba tidak suka dengan rebusan temulawak, usul Dokter Ferdinand, maka ia bisa meminum temulawak yang sudah diekstrak sebanyak 2.000 mg perhari. - See more at: http://www.jaringnews.com/hidup-sehat/alternatif/514/Atasi-Sakaw-Dengan-Temulawak#sthash.FgyuUZPz.dpuf
Pengobatan pecandu narkoba yang mahal bisa disiasati dengan memanfaatkan temulawak (Curcuma xanthorrhiza) yang banyak terdapat di Indonesia. Pengobatan ini termasuk murah jika dibandingkan dengan pengobatan ultrarapid detox yang bisa mencapai kisaran Rp 20-40 juta, rapid detox Rp 4-10 juta, dan regular detox Rp 2-3 juta.
Pengobatan dengan temulawak hanya akan menghabiskan Rp 600.000 -1.000.000. Nominal ini pun masih bisa diminimalisir karena temulawak begitu melimpah di Indonesia. Temulawak bukan barang yang sulit ditemukan di sekitar kita.
Umum diketahui, temulawak biasa digunakan untuk hepatoprotektor, antiinflamasi, antikanker, antidiabetes, antimikroba, antidiare, pengobatan heoroid, serta penjaga stamina.
Senyawa kurkumin dan desmetoksikurkumin yang terdapat dalam temulawak, menurut penelitian, berkhasiat sebagai antioksidan yang mampu menetralkan racun dan radikal bebas polusi yang berbahaya seperti narkoba.
Dokter Ferdinand Rabain dari Interzone Treatment Center di Jakarta menawarkan resep teruji untuk mengatasi sakaw dengan ramuan alternatif berbahan dasar temulawak.
Pecandu yang ingin berhenti mengkonsumsi narkoba biasanya mengalami sakaw. Sakaw adalah saat-saat yang paling menegangkan bagi pecandu narkoba.
Gejala sakaw yang bisa dirasakan yaitu demam, hipertensi, gelisah, irritability, insomnia, keinginan untuk memakai narkoba lagi, menguap, hidung berair, mual, muntah, dan diare.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk obat alternative mengatasi sakaw ini yaitu 30 gram temulawak, 10 gram sabiloto (Andrographis paniculata), 60 gram sidaguri (Sida rhombifolia), dan 30 gram meniran (Phyllantus niruri). Bahan-bahan ini direbus dengan 3 gelas air untuk dijadikan 1 gelas. Sehari satu gelas secara rutin.
Jika pecandu narkoba tidak suka dengan rebusan temulawak, usul Dokter Ferdinand, maka ia bisa meminum temulawak yang sudah diekstrak sebanyak 2.000 mg perhari. - See more at: http://www.jaringnews.com/hidup-sehat/alternatif/514/Atasi-Sakaw-Dengan-Temulawak#sthash.FgyuUZPz.dpuf
Pengobatan dengan temulawak hanya akan menghabiskan Rp 600.000 -1.000.000. Nominal ini pun masih bisa diminimalisir karena temulawak begitu melimpah di Indonesia. Temulawak bukan barang yang sulit ditemukan di sekitar kita.
Umum diketahui, temulawak biasa digunakan untuk hepatoprotektor, antiinflamasi, antikanker, antidiabetes, antimikroba, antidiare, pengobatan heoroid, serta penjaga stamina.
Senyawa kurkumin dan desmetoksikurkumin yang terdapat dalam temulawak, menurut penelitian, berkhasiat sebagai antioksidan yang mampu menetralkan racun dan radikal bebas polusi yang berbahaya seperti narkoba.
Dokter Ferdinand Rabain dari Interzone Treatment Center di Jakarta menawarkan resep teruji untuk mengatasi sakaw dengan ramuan alternatif berbahan dasar temulawak.
Pecandu yang ingin berhenti mengkonsumsi narkoba biasanya mengalami sakaw. Sakaw adalah saat-saat yang paling menegangkan bagi pecandu narkoba.
Gejala sakaw yang bisa dirasakan yaitu demam, hipertensi, gelisah, irritability, insomnia, keinginan untuk memakai narkoba lagi, menguap, hidung berair, mual, muntah, dan diare.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk obat alternative mengatasi sakaw ini yaitu 30 gram temulawak, 10 gram sabiloto (Andrographis paniculata), 60 gram sidaguri (Sida rhombifolia), dan 30 gram meniran (Phyllantus niruri). Bahan-bahan ini direbus dengan 3 gelas air untuk dijadikan 1 gelas. Sehari satu gelas secara rutin.
Jika pecandu narkoba tidak suka dengan rebusan temulawak, usul Dokter Ferdinand, maka ia bisa meminum temulawak yang sudah diekstrak sebanyak 2.000 mg perhari. - See more at: http://www.jaringnews.com/hidup-sehat/alternatif/514/Atasi-Sakaw-Dengan-Temulawak#sthash.FgyuUZPz.dpuf
Pengobatan pecandu narkoba yang mahal bisa disiasati dengan memanfaatkan temulawak (Curcuma xanthorrhiza) yang banyak terdapat di Indonesia. Pengobatan ini termasuk murah jika dibandingkan dengan pengobatan ultrarapid detox yang bisa mencapai kisaran Rp 20-40 juta, rapid detox Rp 4-10 juta, dan regular detox Rp 2-3 juta.
Pengobatan dengan temulawak hanya akan menghabiskan Rp 600.000 -1.000.000. Nominal ini pun masih bisa diminimalisir karena temulawak begitu melimpah di Indonesia. Temulawak bukan barang yang sulit ditemukan di sekitar kita.
Umum diketahui, temulawak biasa digunakan untuk hepatoprotektor, antiinflamasi, antikanker, antidiabetes, antimikroba, antidiare, pengobatan heoroid, serta penjaga stamina.
Senyawa kurkumin dan desmetoksikurkumin yang terdapat dalam temulawak, menurut penelitian, berkhasiat sebagai antioksidan yang mampu menetralkan racun dan radikal bebas polusi yang berbahaya seperti narkoba.
Dokter Ferdinand Rabain dari Interzone Treatment Center di Jakarta menawarkan resep teruji untuk mengatasi sakaw dengan ramuan alternatif berbahan dasar temulawak.
Pecandu yang ingin berhenti mengkonsumsi narkoba biasanya mengalami sakaw. Sakaw adalah saat-saat yang paling menegangkan bagi pecandu narkoba.
Gejala sakaw yang bisa dirasakan yaitu demam, hipertensi, gelisah, irritability, insomnia, keinginan untuk memakai narkoba lagi, menguap, hidung berair, mual, muntah, dan diare.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk obat alternative mengatasi sakaw ini yaitu 30 gram temulawak, 10 gram sabiloto (Andrographis paniculata), 60 gram sidaguri (Sida rhombifolia), dan 30 gram meniran (Phyllantus niruri). Bahan-bahan ini direbus dengan 3 gelas air untuk dijadikan 1 gelas. Sehari satu gelas secara rutin.
Jika pecandu narkoba tidak suka dengan rebusan temulawak, usul Dokter Ferdinand, maka ia bisa meminum temulawak yang sudah diekstrak sebanyak 2.000 mg perhari. - See more at: http://www.jaringnews.com/hidup-sehat/alternatif/514/Atasi-Sakaw-Dengan-Temulawak#sthash.FgyuUZPz.dpuf
Pengobatan dengan temulawak hanya akan menghabiskan Rp 600.000 -1.000.000. Nominal ini pun masih bisa diminimalisir karena temulawak begitu melimpah di Indonesia. Temulawak bukan barang yang sulit ditemukan di sekitar kita.
Umum diketahui, temulawak biasa digunakan untuk hepatoprotektor, antiinflamasi, antikanker, antidiabetes, antimikroba, antidiare, pengobatan heoroid, serta penjaga stamina.
Senyawa kurkumin dan desmetoksikurkumin yang terdapat dalam temulawak, menurut penelitian, berkhasiat sebagai antioksidan yang mampu menetralkan racun dan radikal bebas polusi yang berbahaya seperti narkoba.
Dokter Ferdinand Rabain dari Interzone Treatment Center di Jakarta menawarkan resep teruji untuk mengatasi sakaw dengan ramuan alternatif berbahan dasar temulawak.
Pecandu yang ingin berhenti mengkonsumsi narkoba biasanya mengalami sakaw. Sakaw adalah saat-saat yang paling menegangkan bagi pecandu narkoba.
Gejala sakaw yang bisa dirasakan yaitu demam, hipertensi, gelisah, irritability, insomnia, keinginan untuk memakai narkoba lagi, menguap, hidung berair, mual, muntah, dan diare.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk obat alternative mengatasi sakaw ini yaitu 30 gram temulawak, 10 gram sabiloto (Andrographis paniculata), 60 gram sidaguri (Sida rhombifolia), dan 30 gram meniran (Phyllantus niruri). Bahan-bahan ini direbus dengan 3 gelas air untuk dijadikan 1 gelas. Sehari satu gelas secara rutin.
Jika pecandu narkoba tidak suka dengan rebusan temulawak, usul Dokter Ferdinand, maka ia bisa meminum temulawak yang sudah diekstrak sebanyak 2.000 mg perhari. - See more at: http://www.jaringnews.com/hidup-sehat/alternatif/514/Atasi-Sakaw-Dengan-Temulawak#sthash.FgyuUZPz.dpuf
Pengobatan pecandu narkoba yang mahal bisa disiasati dengan memanfaatkan temulawak (Curcuma xanthorrhiza) yang banyak terdapat di Indonesia. Pengobatan ini termasuk murah jika dibandingkan dengan pengobatan ultrarapid detox yang bisa mencapai kisaran Rp 20-40 juta, rapid detox Rp 4-10 juta, dan regular detox Rp 2-3 juta.
Pengobatan dengan temulawak hanya akan menghabiskan Rp 600.000 -1.000.000. Nominal ini pun masih bisa diminimalisir karena temulawak begitu melimpah di Indonesia. Temulawak bukan barang yang sulit ditemukan di sekitar kita.
Umum diketahui, temulawak biasa digunakan untuk hepatoprotektor, antiinflamasi, antikanker, antidiabetes, antimikroba, antidiare, pengobatan heoroid, serta penjaga stamina.
Senyawa kurkumin dan desmetoksikurkumin yang terdapat dalam temulawak, menurut penelitian, berkhasiat sebagai antioksidan yang mampu menetralkan racun dan radikal bebas polusi yang berbahaya seperti narkoba.
Dokter Ferdinand Rabain dari Interzone Treatment Center di Jakarta menawarkan resep teruji untuk mengatasi sakaw dengan ramuan alternatif berbahan dasar temulawak.
Pecandu yang ingin berhenti mengkonsumsi narkoba biasanya mengalami sakaw. Sakaw adalah saat-saat yang paling menegangkan bagi pecandu narkoba.
Gejala sakaw yang bisa dirasakan yaitu demam, hipertensi, gelisah, irritability, insomnia, keinginan untuk memakai narkoba lagi, menguap, hidung berair, mual, muntah, dan diare.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk obat alternative mengatasi sakaw ini yaitu 30 gram temulawak, 10 gram sabiloto (Andrographis paniculata), 60 gram sidaguri (Sida rhombifolia), dan 30 gram meniran (Phyllantus niruri). Bahan-bahan ini direbus dengan 3 gelas air untuk dijadikan 1 gelas. Sehari satu gelas secara rutin.
Jika pecandu narkoba tidak suka dengan rebusan temulawak, usul Dokter Ferdinand, maka ia bisa meminum temulawak yang sudah diekstrak sebanyak 2.000 mg perhari. - See more at: http://www.jaringnews.com/hidup-sehat/alternatif/514/Atasi-Sakaw-Dengan-Temulawak#sthash.FgyuUZPz.dpuf
Pengobatan dengan temulawak hanya akan menghabiskan Rp 600.000 -1.000.000. Nominal ini pun masih bisa diminimalisir karena temulawak begitu melimpah di Indonesia. Temulawak bukan barang yang sulit ditemukan di sekitar kita.
Umum diketahui, temulawak biasa digunakan untuk hepatoprotektor, antiinflamasi, antikanker, antidiabetes, antimikroba, antidiare, pengobatan heoroid, serta penjaga stamina.
Senyawa kurkumin dan desmetoksikurkumin yang terdapat dalam temulawak, menurut penelitian, berkhasiat sebagai antioksidan yang mampu menetralkan racun dan radikal bebas polusi yang berbahaya seperti narkoba.
Dokter Ferdinand Rabain dari Interzone Treatment Center di Jakarta menawarkan resep teruji untuk mengatasi sakaw dengan ramuan alternatif berbahan dasar temulawak.
Pecandu yang ingin berhenti mengkonsumsi narkoba biasanya mengalami sakaw. Sakaw adalah saat-saat yang paling menegangkan bagi pecandu narkoba.
Gejala sakaw yang bisa dirasakan yaitu demam, hipertensi, gelisah, irritability, insomnia, keinginan untuk memakai narkoba lagi, menguap, hidung berair, mual, muntah, dan diare.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk obat alternative mengatasi sakaw ini yaitu 30 gram temulawak, 10 gram sabiloto (Andrographis paniculata), 60 gram sidaguri (Sida rhombifolia), dan 30 gram meniran (Phyllantus niruri). Bahan-bahan ini direbus dengan 3 gelas air untuk dijadikan 1 gelas. Sehari satu gelas secara rutin.
Jika pecandu narkoba tidak suka dengan rebusan temulawak, usul Dokter Ferdinand, maka ia bisa meminum temulawak yang sudah diekstrak sebanyak 2.000 mg perhari. - See more at: http://www.jaringnews.com/hidup-sehat/alternatif/514/Atasi-Sakaw-Dengan-Temulawak#sthash.FgyuUZPz.dpuf
Pengobatan pecandu narkoba yang mahal bisa disiasati dengan memanfaatkan temulawak (Curcuma xanthorrhiza) yang banyak terdapat di Indonesia. Pengobatan ini termasuk murah jika dibandingkan dengan pengobatan ultrarapid detox yang bisa mencapai kisaran Rp 20-40 juta, rapid detox Rp 4-10 juta, dan regular detox Rp 2-3 juta.
Pengobatan dengan temulawak hanya akan menghabiskan Rp 600.000 -1.000.000. Nominal ini pun masih bisa diminimalisir karena temulawak begitu melimpah di Indonesia. Temulawak bukan barang yang sulit ditemukan di sekitar kita.
Umum diketahui, temulawak biasa digunakan untuk hepatoprotektor, antiinflamasi, antikanker, antidiabetes, antimikroba, antidiare, pengobatan heoroid, serta penjaga stamina.
Senyawa kurkumin dan desmetoksikurkumin yang terdapat dalam temulawak, menurut penelitian, berkhasiat sebagai antioksidan yang mampu menetralkan racun dan radikal bebas polusi yang berbahaya seperti narkoba.
Dokter Ferdinand Rabain dari Interzone Treatment Center di Jakarta menawarkan resep teruji untuk mengatasi sakaw dengan ramuan alternatif berbahan dasar temulawak.
Pecandu yang ingin berhenti mengkonsumsi narkoba biasanya mengalami sakaw. Sakaw adalah saat-saat yang paling menegangkan bagi pecandu narkoba.
Gejala sakaw yang bisa dirasakan yaitu demam, hipertensi, gelisah, irritability, insomnia, keinginan untuk memakai narkoba lagi, menguap, hidung berair, mual, muntah, dan diare.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk obat alternative mengatasi sakaw ini yaitu 30 gram temulawak, 10 gram sabiloto (Andrographis paniculata), 60 gram sidaguri (Sida rhombifolia), dan 30 gram meniran (Phyllantus niruri). Bahan-bahan ini direbus dengan 3 gelas air untuk dijadikan 1 gelas. Sehari satu gelas secara rutin.
Jika pecandu narkoba tidak suka dengan rebusan temulawak, usul Dokter Ferdinand, maka ia bisa meminum temulawak yang sudah diekstrak sebanyak 2.000 mg perhari. - See more at: http://www.jaringnews.com/hidup-sehat/alternatif/514/Atasi-Sakaw-Dengan-Temulawak#sthash.FgyuUZPz.dpuf
Pengobatan dengan temulawak hanya akan menghabiskan Rp 600.000 -1.000.000. Nominal ini pun masih bisa diminimalisir karena temulawak begitu melimpah di Indonesia. Temulawak bukan barang yang sulit ditemukan di sekitar kita.
Umum diketahui, temulawak biasa digunakan untuk hepatoprotektor, antiinflamasi, antikanker, antidiabetes, antimikroba, antidiare, pengobatan heoroid, serta penjaga stamina.
Senyawa kurkumin dan desmetoksikurkumin yang terdapat dalam temulawak, menurut penelitian, berkhasiat sebagai antioksidan yang mampu menetralkan racun dan radikal bebas polusi yang berbahaya seperti narkoba.
Dokter Ferdinand Rabain dari Interzone Treatment Center di Jakarta menawarkan resep teruji untuk mengatasi sakaw dengan ramuan alternatif berbahan dasar temulawak.
Pecandu yang ingin berhenti mengkonsumsi narkoba biasanya mengalami sakaw. Sakaw adalah saat-saat yang paling menegangkan bagi pecandu narkoba.
Gejala sakaw yang bisa dirasakan yaitu demam, hipertensi, gelisah, irritability, insomnia, keinginan untuk memakai narkoba lagi, menguap, hidung berair, mual, muntah, dan diare.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk obat alternative mengatasi sakaw ini yaitu 30 gram temulawak, 10 gram sabiloto (Andrographis paniculata), 60 gram sidaguri (Sida rhombifolia), dan 30 gram meniran (Phyllantus niruri). Bahan-bahan ini direbus dengan 3 gelas air untuk dijadikan 1 gelas. Sehari satu gelas secara rutin.
Jika pecandu narkoba tidak suka dengan rebusan temulawak, usul Dokter Ferdinand, maka ia bisa meminum temulawak yang sudah diekstrak sebanyak 2.000 mg perhari. - See more at: http://www.jaringnews.com/hidup-sehat/alternatif/514/Atasi-Sakaw-Dengan-Temulawak#sthash.FgyuUZPz.dpuf
Simpan kode iklan disini.
Bagikan ke Facebook